1. METODE ABC
Definisi
Metode ABC atau Analisis ABC juga dikenal dengan nama analisis Pareto. Analisis ABC merupakan metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan peringkat nilaidari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C.
- Kelompok A adalah inventory dengan jumlah sekitar 20% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 80% dari total nilai inventory.
- Kelompok B adalah inventory dengan jumlah sekitar 30% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 15% dari total nilai inventory.
- Kelompok C adalah inventory dengan jumlah sekitar 50% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 5% dari total nilai inventory (Suciati, 200).
Besarnya persentase ini adalah kisaran yang bisa berubah-ubah dan berbedaantara perusahaan satu dengan yang lainnya (Maimun, 2008). Kelompok A adalah kelompok yang sangat kritis sehingga perlu pengontrolansecara ketat, dibandingkan kelompok B yang kurang kritis, sedangkan kelompok Cmempunyai dampak yang kecil terhadap aktivitas gudang dan keuangan (Maimun,2008).
Dalam keterkaitannya dengan persediaan di IFRS maka yang dimaksud kelompok A adalah kelompok obat yang harganya mahal, maka harus dikendalikansecara ketat yaitu dengan membuat laporan penggunaan dan sisanya secara rinci agar dapat dilakukan monitoring secara terus menerus. Oleh karena itu disimpan secara rapat agar tidak mudah dicuri bila perlu dalam persediaan pengadaannya sedikit atau tidak ada sama sekali sehingga tidak ada dalam penyimpanan. Sedangkan pengendalian obat untuk kelompok B tidak seketat kelompok A.
Meskipun demikian laporan penggunaan dan sisa obatnya dilaporkan secara rinci untuk dilakukan monitoring secara berkala pada setiap 1-3 bulan sekali. Cara penyimpanannya disesuaikan dengan jenis obat dan perlakuannya. Pengendalian obat untuk kelompok C dapat lebih longgar pencatatan dan pelaporannya tidak sesering kelompok B dengan sekali-kali dilakukan monitoring dan persediaan dapat dilakukan untuk 2-6 bulan dengan penyimpanan biasa sesuai dengan jenis perlakuan obat.
Prinsip ABC ini dapat diterapkan dalam pengelolaan pembelian, inventory, penjualan dan sebagainya. Dalam organisasi penjualan, analisis ini dapat memberikan informasi terhadap produk-produk utama yang memberikan revenue terbesar bagi perusahaan. Pihak manajemen dapat meneruskan konsentrasi terhadap produk ini,sambil mencari strategi untuk mendongkrak penjualan kelompok B (Maimun, 2008).
Prosedur analisis ABC
Prinsip utama analisis ABC adalah dengan menempatkan jenis-jenis perbekalan farmasi ke dalam suatu urutan, dimulai dengan jenis yang memakan anggaran terbanyak. Urutan langkah sebagai berikut :
- Kumpulkan kebutuhan perbekalan farmasi yang diperoleh dari salah satu metode perencanaan, daftar harga perbekalan farmasi, dan biaya yang diperlukan untuk tiap nama dagang. Kelompokkan ke dalam jenis-jenis / katagori, dan jumlahkan biaya per jenis / katagori perbekalan farmasi.
- Jumlahkan anggaran total, hitung masing-masing prosentase jenis perbekalan farmasi terhadap anggaran total.
- Urutkan kembali perbekalan farmasi di atas mulai dari yang memakan prosentase biaya paling banyak.
- Hitung prosentase kumulatif, dimuali dengan urutan 1 dan seterusnya.
- Identifikasi perbekalan farmasi yang menyerap ± 70% anggaran perbekalan total.
- Perbekalan farmasi katagori A menyerap anggaran 70%
- Perbekalan farmasi katagori B menyerap anggaran 20%
- Perbekalan farmasi katagori C menyerap anggaran 10%
(DepKes RI, 2008).
Cara Perhitungan analisis ABC :
1) Hitung jumlah dana yang dibutukan untuk masing-masing obat dengan cara mengalikan jumlah obat dengan harga obat.
2) Tentukan rangkingnya mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil.
3) Hitung presentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan.
4) Hitung kumulasi persennya.
5) Perbekalan farmasi kategori A termasuk dalam kumulasi 70%.
6) Perbekalan farmasi kategori B termasuk dalam kumulas 71-90%.
0 komentar:
Posting Komentar