LASA atau merupakan kepanjangan dari Look Alike Sound Alike atau (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM) adalah obat yang memiliki kemasan yang terlihat mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip. Obat yang terindikasi merupakan LASA harus menjadi perhatian khusus terutama pada saat dispensing obat karena bisa saja terjadi kesalahan dalam pengambilan obat yang dapat berakibat fatal bagi pasien.
StaTiStik
Categories
- Alat Kesehatan
- Analis Kesehatan
- Analisis Jabatan GFK
- Blanko Stock Opname
- Cara Pemberian Obat
- CDOB
- Data GFK
- Distribusi
- download
- Edaran
- Efek Samping Obat
- Farmakologi Klinik
- Farmasi Rumah Sakit
- Foto - Foto
- Golongan Obat
- Gudang Farmasi
- Ilmu Farmasi
- Industri Farmasi
- Infusan
- Istilah Medis
- Kefarmasian
- Kegiatan GFK
- Kimia Farmasi
- Laporan E-Logistik
- Laporan UKP4
- Narkotika & Psikotropika
- Obat
- PC PAFI Muara Enim
- Pembuatan Obat
- Pemusnahan Obat
- Pengadaan Obat
- Penyakit
- Penyimpanan Obat
- Perencanaan Obat
- Profil GFK
- Puskesmas
- Resep
- SIKTTK & STRTTK
- SOP GFK
- Undang-Undang
- Undang-Undang / Peraturan2
Mengenai Saya
- gfkmuaraenim.blogspot.com
Formulir Kontak
Tampilkan postingan dengan label Kefarmasian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kefarmasian. Tampilkan semua postingan
Minggu, 21 Oktober 2018
Rabu, 26 September 2018
Cara Pemusnahan Narkotika Dan Psikotropika
Published :
21.58
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Dalam berbagai hal perlu untuk melakukan pemusnahan obat-obat narkotika dan psikotropika. Dengan berbagai alsan hal ini dianggap perlu dilakukan guna menjamin keselamatan orang banyak. Di bawah ini akan menjelaskan bagaimana pemusnahan narkotika dan psikotropika serta alasan - alasan dilakukannya pemusnahan.
Minggu, 23 September 2018
Material Kemasan Produk Sediaan Farmasi
Published :
03.08
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Kemasan adalah wadah, tutup dan selubung
sebelah luar. Kemasan dapat mempengaruhi stabilitas dan mutu produk
akhir. Untuk menjamin stabilitas dari produk ada syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh bahan kemas primer karena kontak langsung dengan
produk baik cair, padat, semi padat.
Sistem Penanganan Bahan (Material Handling)
Published :
02.27
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Sabtu, 22 September 2018
Metode perencanaan Obat
Published :
00.34
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Perencanaan kebutuhan obat merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Jumat, 21 September 2018
Singkatan Latin dan Pengertian Resep dan Copy Resep
Published :
01.21
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Singkatan Latin Yang Sering Digunakan
a. Tentang Waktu
ohc (omni hora cochlear) : tiap jam, 1 sendok makan
obhc (omni bihorio cochlear) : tiap 2 jam, 1 sendok makan
o3hc (omni trihorio cochlear) : tiap 3 jam, 1 sendok makan
pc (post coenam) : setelah makan
ac (ante coenam) : sebelum makan
m (mane) : pagi-pagi
v (vespere) : sore
noct. (nocte) : malam
METODE ABC DAN VEN “MANAJEMEN LOGISTIK DAN FARMASI”
Published :
01.02
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
1. METODE ABC
Definisi
Metode ABC atau Analisis ABC juga dikenal dengan nama analisis Pareto. Analisis ABC merupakan metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan peringkat nilaidari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C.
- Kelompok A adalah inventory dengan jumlah sekitar 20% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 80% dari total nilai inventory.
- Kelompok B adalah inventory dengan jumlah sekitar 30% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 15% dari total nilai inventory.
- Kelompok C adalah inventory dengan jumlah sekitar 50% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 5% dari total nilai inventory (Suciati, 200).
Besarnya persentase ini adalah kisaran yang bisa berubah-ubah dan berbedaantara perusahaan satu dengan yang lainnya (Maimun, 2008). Kelompok A adalah kelompok yang sangat kritis sehingga perlu pengontrolansecara ketat, dibandingkan kelompok B yang kurang kritis, sedangkan kelompok Cmempunyai dampak yang kecil terhadap aktivitas gudang dan keuangan (Maimun,2008).
Dalam keterkaitannya dengan persediaan di IFRS maka yang dimaksud kelompok A adalah kelompok obat yang harganya mahal, maka harus dikendalikansecara ketat yaitu dengan membuat laporan penggunaan dan sisanya secara rinci agar dapat dilakukan monitoring secara terus menerus. Oleh karena itu disimpan secara rapat agar tidak mudah dicuri bila perlu dalam persediaan pengadaannya sedikit atau tidak ada sama sekali sehingga tidak ada dalam penyimpanan. Sedangkan pengendalian obat untuk kelompok B tidak seketat kelompok A.
Obat Kadaluarsa
Published :
00.34
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Memperhatikan masa kadaluarsa suatu produk obat penting untuk menghindari dikonsumsinya suatu produk yang sebenarnya sudah tidak layak dikonsumsi. Kemungkinan yang dapat terjadi pada produk obat yang sudah kadaluarsa dimana kadar obat sudah tidak berada dalam rentang yang dipersyaratkan untuk penggunaan antara lain dapat menyebabkan obat tersebut tidak bekerja optimal atau mungkin menjadi toksik. Hal ini akan sangat berbahaya seperti untuk obat-obat jenis antibakteri, anti hipertensi, anti diabet.
Tidak optimalnya kerja obat disebabkan oleh turunnya kadar / potensi obat, dapat memberikan dampak yang sangat luas, seperti dapat mengancam pada keselamatan jiwa, mengacaukan diagnosa penyakit, menimbulkan / meningkatkan kasus resistensi (untuk antibiotik).
Senin, 16 Maret 2015
SWAMEDIKASI
Published :
01.38
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Swamedikasi, atau pengobatan sendiri adalah perilaku untuk mengatasi sakit ringan sebelum mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan. Lebih dari 60% dari anggota masyarakat melakukan swamedikasi, dan 80% di antaranya mengandalkan obat modern.
PERAN DAN KOMPETENSI ASISTEN APOTEKER
Published :
01.32
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Pendahuluan
Akhir – akhir ini telah timbul polemik tentang siapa, apa dan bagaimana peran seorang Asisten Apoteker, terutama untuk pekerjaan pelayanan kefarmasian ( Pharmaceutical care ) yakni satu bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Asisten apoteker sebenarnya bukanlah gelar akademis, tetapi sebutan untuk orang yang bekerja membantu apoteker dalam kerja profesi farmasi. Sering ada terjadi bahwa seorang apoteker di apotik bekerja sebagai asisten (pembantu) apoteker lain yang menjadi APA di apotik itu. Malah ada pula apoteker menjadi apoteker pendamping yang bertugas membantu APA di apotik tersebut.
Dalam Permenkes No. 679/2003 seolah terkesan asisten apoteker adalah “ gelar “ yang diberikan kepada lulusan untuk sekaligus tiga jenis institusi pendidikan yang berbeda kurikulum kompetensinya dan stratanya.
Akhir – akhir ini telah timbul polemik tentang siapa, apa dan bagaimana peran seorang Asisten Apoteker, terutama untuk pekerjaan pelayanan kefarmasian ( Pharmaceutical care ) yakni satu bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Asisten apoteker sebenarnya bukanlah gelar akademis, tetapi sebutan untuk orang yang bekerja membantu apoteker dalam kerja profesi farmasi. Sering ada terjadi bahwa seorang apoteker di apotik bekerja sebagai asisten (pembantu) apoteker lain yang menjadi APA di apotik itu. Malah ada pula apoteker menjadi apoteker pendamping yang bertugas membantu APA di apotik tersebut.
Dalam Permenkes No. 679/2003 seolah terkesan asisten apoteker adalah “ gelar “ yang diberikan kepada lulusan untuk sekaligus tiga jenis institusi pendidikan yang berbeda kurikulum kompetensinya dan stratanya.
Kesalahan Swamedikasi yang Sering Terjadi di Masyarakat
Published :
01.27
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Tidak semua orang mampu menerapkan praktik pengobatan diri sendiri (swamedikasi) secara benar, beberapa contoh kesalahan yang lazim dilakukan masyarakat dalam mengobati dirinya sendiri :
Mengobati flu, batuk, pilek dengan antibiotika biasanya antibiotik amoxicillin 500 mg.
Perlu diketahui bahwa flu, pilek dan biasanya disertai batuk disebabkan oleh virus bukan oleh bakteri, sedangkan amoxicillin 500 mg adalah obat yang ditujukan sebagai anti bakteri sehingga tidak ada relevansinya antibiotik untuk mengobati virus flu. Perlu dicermati penggunaan obat yang tidak tepat tidak ada manfaatnya bagi tubuh bahkan dapat merugikan karena efeksamping dari Amoxicillin yang muncul.
Mengobati flu, batuk, pilek dengan antibiotika biasanya antibiotik amoxicillin 500 mg.
Perlu diketahui bahwa flu, pilek dan biasanya disertai batuk disebabkan oleh virus bukan oleh bakteri, sedangkan amoxicillin 500 mg adalah obat yang ditujukan sebagai anti bakteri sehingga tidak ada relevansinya antibiotik untuk mengobati virus flu. Perlu dicermati penggunaan obat yang tidak tepat tidak ada manfaatnya bagi tubuh bahkan dapat merugikan karena efeksamping dari Amoxicillin yang muncul.
Aspek Asuhan Kefarmasian
Published :
01.24
Author :
gfkmuaraenim.blogspot.com
Peran apoteker telah berubah dari peracik dan penyedia obat menjadi manajer terapi obat yang Mencakup tanggung jawab untuk menjamin bahwa dimanapun obat diproduksi, disediakan/diperoleh, digunakan, disimpan, didistribusikan, dibagikan dan diberikan sehingga obat tersebut berkonstribusi terhadap kesehatan pasien dan mengurangi efek samping yang mungkin muncul.
Ruang lingkup praktek kefarmasian saat ini termasuk pelayanan-
berorientasi pasien dengan segala fungsi kognitif konseling, menyediakan informasi obat dan memantau terapi obat, sebagaimana halnya aspek teknis pelayanan kefarmasian yang termasuk manajemen pengadaan obat. Hal ini merupakan peranan tambahan seorang apoteker bahwa apoteker sekarang dapat memberikan konstribusi yang vital terhadap perawatan pasien.
Pekerjaan kefarmasian pada zamannya akan selalu berkembang mengikuti tuntutan masyarakat sehingga paradigma Asuhan Kefarmasian sudah harus dipertimbangkan untuk penerapannya pada Pekerjaan Kefarmasian, berikut adalah rangkuman dari berbagai sumber terkait dengan Asuhan Kefarmasian.
Ruang lingkup praktek kefarmasian saat ini termasuk pelayanan-
berorientasi pasien dengan segala fungsi kognitif konseling, menyediakan informasi obat dan memantau terapi obat, sebagaimana halnya aspek teknis pelayanan kefarmasian yang termasuk manajemen pengadaan obat. Hal ini merupakan peranan tambahan seorang apoteker bahwa apoteker sekarang dapat memberikan konstribusi yang vital terhadap perawatan pasien.
Pekerjaan kefarmasian pada zamannya akan selalu berkembang mengikuti tuntutan masyarakat sehingga paradigma Asuhan Kefarmasian sudah harus dipertimbangkan untuk penerapannya pada Pekerjaan Kefarmasian, berikut adalah rangkuman dari berbagai sumber terkait dengan Asuhan Kefarmasian.
Langganan:
Postingan (Atom)