Senin, 22 Oktober 2018

Mengenal Proses Pengadaan Obat di Apotek


Kepmenkes RI No. 1027 tahun 2004 menyebutkan bahwa untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian, pengadaan sediaan farmasi harus dilakukan melalui jalur resmi. Pengadaan di apotek dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya :

Minggu, 21 Oktober 2018

Penyimpanan Obat Sesuai Suhu, Penting !!


Obat merupakan salah satu komoditi sumber pendapatan terbesar dari rumah sakit. Penyimpanan menjadi salah satu kegiatan dalam pengelolaan barang atau obat. Memelihara penyimpanan komoditas kesehatan seperti obat dan alat-alat kesehatan dengan baik dan benar sangatlah vital guna menjamin kualitasnya. Oleh karena itu pengelolaannya haruslah selalu diperhatikan. Sebagian besar obat merupakan perbekalan kesehatan seperti obat yang membutuhkan perlakuan yang khusus dalam penyimpanannya dan juga merupakan barang yang cukup mahal.

Mengenal Metode Penyimpanan Obat FEFO, FIFO dan LIFO


Pengelolaan obat dalam konteks penyimpanan obat di apotek harus menjadi perhatian khusus mengingat aspek ini berperan penting dalam kelancaran delivery obat dari apotek ke pasien. Penyusunan obat yang sesuai dan tertata rapi akan mempermudah farmasis dalam proses dispensing obat. Ada berbagai metode yang bisa digunakan untuk penyimpanan obat diantaranya adalah FIFO, FEFO dan LIFO. 

Penanganan Obat Look Alike and Sound Alike (LASA)

LASA atau merupakan kepanjangan dari Look Alike Sound Alike atau (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM) adalah  obat yang memiliki kemasan yang terlihat mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip. Obat yang terindikasi merupakan LASA harus menjadi perhatian khusus terutama pada saat dispensing obat karena bisa saja terjadi kesalahan dalam pengambilan obat yang dapat berakibat fatal bagi pasien. 

Rabu, 17 Oktober 2018

Perencanaan Pengendalian Produksi dan Inventori (PPPI) atau PPIC

Ilmu Farmasi : Apa itu, tugas, fungsi, kewenangan, ruang lingkup
Perencanaan, Pengendalian Produksi dan Inventori (PPPI) 
atau disebut juga Product Planning and Inventory Control (PPIC), 
bagaimana penerimaan barang, karantina, penyimpanan dan pendistribusian 
di industri farmasi

1.         Struktur organisasi
PPPI dipimpin oleh seorang manager yang membawahi bagian Perencanaan, Pengendalian Bahan dan Proses Produksi, dan Penyimpanan, dibantu oleh beberapa supervisor. LingkupAsisten Manajer Perencanaan dan Pengendalian ada tiga, yaitu Perencanaan bahan dan proses produksi, Pengendalian bahan dan proses produksi serta evaluasi data hingga pelaporan dari masing-masing bagian oleh supervisor.

Departemen Produksi di Industri Farmasi

Ilmu Farmasi : tugas dan  fungsi bagian divisi departemen produksi obat, 
bahan obat, kosmetika di industri farmasi

Bagian produksi dipimpin oleh seorang Manajer Produksi yang membawahi 4 Asisten Manajer yaitu Produksi I, Produksi II, Produksi III dan Pengemasan. Alur proses produksi pada pada tiap bagian produksi ini dimulai dari Bagian PPPI memberikan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada masing-masing bagian produksi untuk produksi, yang disertai dengan Bon Penyerahan Bahan Baku (BPBB), Bon Penyerahan Bahan Kemas (BPBK), Man Hour (MH), Machine Hour (MCH), dan Berita Acara Produksi (BAP). Pengembangan produk akan memberikan 

Catatan Pengolahan Bets (CPB) dan Catatan Pengemasan Bets (CPSB). 

Pengawasan Mutu (QC)

Ilmu Farmasi : Tugas dan fungsi Pengawasan Mutu (QC) atau Quality Control (QC) 
di industri farmasi
Bagian Pengawasan mutu dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi enam supervisor, yaitu: Spv. Pemeriksaan Bahan Baku, Spv. Pemeriksaan Bahan Pengemas, Pemeriksaan Produk Antara dan Ruahan, Pemeriksaan Mikrobiologi dan Limbah, Pemeriksaan Produk Jadi, Pengawasan Proses Produksi.

Quality Assurance (QA)

Ilmu Farmasi : Tugas dan Fungsi Pemastian Mutu atau 
Penjamin mutu atau Quality Assurance (QA)


QA  dipimpin oleh seorang Manajer yang dibantu oleh Asisten manajer dan lima orang Supervisor (Spv.), yaitu Spv. Kalibrasi, Kualifikasi, dan Validasi; Spv. Inspeksi diri dan Audit; Spv. Stabilitas; Spv. Pengendalian dokumen; Spv. Dokumentasi, regulasi dan Penanganan Keluhan Pelanggan. Tujuan dari pemastian mutu adalah untuk memastikan mutu produk sesuai tujuan penggunaan, produk bermutu konsisten, khasiat, keamanan mulai dari in put, process sampai out put produk jadi.

Research and Development (RnD)

Ilmu Farmasi : Tugas dan Fungsi bagian, departemen Research and Development (RnD), 
Penelitian dan pengembangan produk di industri farmasi

Bagian Penelitian dan pengembangan produk di industri farmasi merupakan departemen atau divisi yang bertugas dalam melakukan penelitian pencarian obat baru/bahan obat baru, pengembangan formula obat, pengembangan kemasan, maupun modifikasi aspek teknis lainnya serta mengurus registrasi/ijin edar produk obat dll.

Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)

Ilmu Farmasi : Tugas dan fungsi divisi atau departemen
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)


1.        Keselamatan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan kebutuhan setiap tenaga kerja. Pimpinan setempat bertanggungjawab atas pelaksanaan usaha keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan masing-masing. Untuk dapat melaksanakan K3 dan perlindungan

Sistem Pengolahan Limbah Industri Farmasi

Ilmu Farmasi : Sistem Pengolahan Limbah di Industri Farmasi
Limbah yang dihasilkan industri dibagi 4 macam, yaitu limbah padat, limbah cair, cemaran debu/gas (Betalaktam dan non Betalaktam) serta limbah bakteri. Pengolahan limbah Industri dilakukan sebagai berikut :

Uji Toksisitas



Ilmu Farmasi :
 Macam macam jenis Uji Toksisitas : Uji Toksisitas Akut, Uji Toksisitas Sub Akut, Uji Toksisitas Kronik, Uji Toksisitas Kronik, Uji Efek Pada Organ Reproduksi, Uji Karsinogenik, dan Uji Mutagenik
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai efek toksik dari suatu senyawa kimia (obat). 

Tahap Tahap Uji Klinik

Ilmu Farmasi : Tahap Tahap Uji Klinik / Klinis , Tahap Uji Klinik / Klinis , Fase I, II, III dan IV


Tahapan Uji klinik atau uji klinis antara lain :

1. Uji Klinik Fase I
Pengujian pada sukarelawan sehat untuk mengetahui keamanan zat aktif pada manusia dan untuk mengetahui rentang dosis aman serta profil farmakokinetiknya. (lebih fokus pada keamanan obat)

Jenis Efek Samping Obat


Ada 3 Tipe Jenis Efek Samping Obat atau Adverse Drug Reactions (ADRs) yang merugikan, yaitu tipe A, B, dan C :

1. Efek Samping Tipe A adalah efek samping yang sudah terdeteksi saat uji klinik, berkaitan dengan dosis (dose-related) dan timbul berkaitan dengan efek farmakologi (khasiat) dari obat tersebut. semakin tinggi dosis meningkatkan efek samping yang ditimbulkan,

Terapi Farmakologi Hiperlipidemia dan Mekanisme Kerjanya

Obat hiperlipidemia, mekanisme Sequestran asam empedu, HMG-CoA reduktase inhibitor,  Niasin (Asam nikotinat), Derivat Fibrat
    1) Sequestran asam empedu
Mekanisme kerjanya mengikat asam empedu dan kolesterol intestinal dan diekskresi melalui feses, memacu sintesis asam empedu dari kolesterol hepar. Obat ini tidak di absorbsi, maka menimbulkan Efek Samping Obat ESO yang berkaitan dengan gastro intestinal (nausea, vomiting, konstipasi), flatulen yang akan hilang setelah obat diberikan kontinyu. Contoh obat : kolesteramin dan kolestipol.

Terapi Hipertensi


Terapi Hipertensi Dengan Obat Golongan Diuretik, ACE Inhibitor,
Calcium Channel Blocker, dan Beta Blocker.

Radikal Bebas


Radikal bebas merupakan salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif, yang secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya.

Antioksidan

Antioksidan atau Antioxidant

Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (donor elektron) atau reduktan. Senyawa ini mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi, dengan cara mencegah terbentuknya radikal.

Spektrofotometri UV-VIS

Spektrofotometri uv-sinar tampak, Spektroskopi uv-visible

Spektofometri UV sinar tampak adalah teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultra violet (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometer UV sinar tampak melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
molekul yang dianalisi. Sehingga lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif (Mulja dan Suharman, 1995:40).

Senin, 15 Oktober 2018

Obat dan Penggolongannya

A. OBAT DAN PENGGOLONGANNYA

1. OBAT DAN JENIS OBAT YANG BEREDAR

Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki system fisiologis atau keadaan keadaan patologi, dalam rangka penetapan diagnosa, penceagahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, kontrasepsi, dan sediaan biologis.

Macam obat yang digunakan dalam pelayanan kesehatan adalah :
a.    Obat Paten : Obat dengan nama dagang dari pabrik yang memproduksinya.
b. Obat Generik : Obat dengan nama generik yaitu nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN (Internasional Non Propietary Names) untuk zat yang berkhasiat yang dikandungnya.
c. Obat Essensial adalah obat yang terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, mencakup upaya diagnosa, profilaksi, terapi dan rehabilitasi, yang harus selalu tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkatnya.

Dasar Ilmu Farmasi (1)

Farmasi berasal dari kata “PHARMACON”  yang berarti obat atau racun. Sedangkan pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi obat.

Farmasetika Dasar



Farmasetika Dasar

Definisi Farmasi
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman.Farmasi dalam bahasa Yunani ( Greek) disebut farmakon yang berarti medika atau obat.

Definisi Apoteker
Apoteker adalah seorang yang ahli dalam bidang farmasi seperti yang disebut pada definisi di atas.

Minggu, 14 Oktober 2018

Dasar-dasar Ilmu Farmasi

BAB I
KONSEP KEFARMASIAN
  
A.   Pendahuluan

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu ini mengandung sedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari seni meracik obat (art of drug compounding), terutama ditujukan untuk melayani resep dari dokter.

Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. Melihat ruang lingkup dunia farmasi yang cukup luas, maka mudah dipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama yang baik dengan cabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi dan farmakologi.

Selasa, 09 Oktober 2018

PP 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN


Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.


Pemerintah mengatur pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan, produksi, distribusi atau penyaluran dan pelayanan sediaan farmasi.